Friday, January 21, 2011

The Power Of Giving

Saya kemarin mencuri baca salah satu buku koleksi anak saya. Judulnya, “Hadiah Terindah”, yang merupakan seri pertama dari Chicken Soup for the Soul Graphic Novel, kumpulan kisah nyata yang dituangkan dalam bentuk komik. Ada salah satu cerita yang menarik buat saya:

Alkisah, ada seorang anak berumur belasan tahun bernama Clark, yang pada suatu malam akan menonton sirkus bersama ayahnya. Ketika tiba di loket, Clark dan Ayahnya mengantri di belakang serombongan keluarga besar yang terdiri dari Bapak, Ibu dan 8 orang anaknya. Keluarga tadi terlihat bahagia malam itu dapat menonton sirkus. Dari pembicaraan yang terdengar oleh Clark dan Ayahnya, Clark tahu bahwa Bapak ke-8 anak tadi telah bekerja ekstra untuk dapat mengajak anak-anaknya menonton sirkus malam itu. Namun, ketika sampai di loket dan hendak membayar, wajah Bapak 8 anak tadi nampak pucat pasi. Ternyata uang 40 dollar yang telah dikumpulkannya dengan susah payah, tidak cukup untuk membayar tiket untuk 2 orang dewasa dan 8 anak yang total harganya 60 dollar.

Pasangan suami istri itu pun saling berbisik, bagaimana harus mengatakan kepada anak2 mereka bahwa malam itu mereka batal nonton sirkus karena uangnya kurang. Sementara anak2 nya tampak begitu gembira dan sudah tidak sabar untuk segera masuk ke sirkus. Tiba2 Ayah Clark menyapa Bapak 8 anak tadi dan berkata: “Maaf Pak, uang ini tadi jatuh dari saku Bapak”, sambil menjulurkan lembaran 20 dollar dan mengedipkan sebelah mata nya. Bapak 8 anak tadi takjub dengan apa yg dilakukan Ayah Clark. Dengan mata berkaca-kaca, ia menerima uang tadi dan mengucapkan terimakasih kepada Ayah Clark, dan menyatakan betapa 20 dollar tadi sangat berarti bagi keluarganya. Tiket seharga 60 dollar pun terbayar. Dan dengan riang gembira, keluarga besar itupun pun segera masuk ke dalam sirkus.

Setelah rombongan tadi masuk, Clark dan Ayahnya segera bergegas pulang. Ya, mereka batal nonton sirkus, karena uang Ayah Clark sudah diberikan kepada Bapak 8 anak tadi. Malam itu, Clark merasa sangat bahagia. Ia tidak dapat menyaksikan sirkus. Tapi telah menyaksikan dua orang Ayah hebat.

Cerita di atas mengingatkan saya akan kekuatan memberi. The Power of Giving. Lebih tepatnya lagi “Giving and Receiving”. Karena memberi dan menerima, adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dari cerita diatas, ada dua kebahagiaan yang terjadi dalam aktifitas memberi. Yaitu kebahagiaan bagi yang menerima, dan sekaligus kebahagiaan yang diperoleh si pemberi. Bapak 8 anak yang “diselamatkan” oleh Ayahnya Clark, tentu pada saat itu akan merasa sangat bahagia. Tapi Ayah Clark sendiri juga merasakan kebahagiaan yang sangat luar-biasa.

Kekuatan memberi (dan menerima) ini demikian dahsyat karena merupakan esensi dari alam semesta itu sendiri. Tidak berlebihan apabila Deepak Chopra dalam 7 Spiritual Law of Success mencantumkan “Law of Giving” sebagai hukum kedua untuk sukses. Alam semesta berjalan menurut sirkulasi memberi dan menerima. Coba kita perhatikan. Dalam seluruh fenomena alam, berjalan hukum memberi dan menerima. Manusia menghirup oksigen, dan menghembuskan karbon-dioksida, sementara tanaman, menggunakan karbon-dioksida dalam proses fotosintesa, dan membebaskan oksigen.

Proses memberi dan menerima, membuat segala sesuatu di alam semesta ini berjalan, mengalir. Orang-orang jaman dahulu rupanya sangat memahami hal ini. Misalnya uang, alat tukar, dalam bahasa Inggris disebut currency, yang akar katanya adalah bahasa latin currere yang artinya mengalir.

Pertanyaan yang paling sering muncul adalah: Apakah yang harus saya berikan? Jawabannya sama dengan pertanyaan: apa yang Anda ingin dapatkan? Jika Anda ingin mendapatkan kasih-sayang, berikan kasih sayang, jika Anda ingin pengetahuan, sebarkanlah pengetahuan, jika Anda ingin uang, maka berikanlah uang. Ya, ini sesuai dengan prinsip memberi dan menerima di atas, apa yang mengalir keluar dari Anda, adalah apa yang akan mengalir kembali kepada Anda. Alam semesta mengikuti hukum ini. Bahkan yang mengalir kembali kepada Anda, selalu lebih besar dari yg mengalir keluar dari Anda, karena semesta jauh lebih besar dari Anda! Jadi jika Anda ingin banyak uang, berikan uang. Ada yg bertanya, lalu bagaimana jika uang Anda belum banyak? Wah, kalau begitu Anda perlu memberi lebih banyak lagi, hehehe ...

Seandainya giving belum menjadi habit, sebetulnya ada beberapa tips yg bisa Anda terapkan. InsyaAllah jika dilaksanakan secara rutin, akan memperkuat syaraf giving Anda:

1. Kemanapun Anda pergi untuk bertemu dengan seseorang, usahakan membawakan suatu hadiah. Apapun bentuk hadiah tadi. Hal ini sebenarnya sudah diajarkan oleh orang tua kita jaman dahulu, namun sering kita lupakan. Perhatikan saja, orang tua kita dahulu setiap berkunjung ke rumah teman atau saudara selalu membawa oleh-oleh. Anda juga bisa memulai kebiasaan ini. Mungkin sekedar membawa sebungkus coklat, bunga (lho ini mau nyatain apa ya?), atau doa. Ya, kalaupun terpaksa tangan Anda kosong, ya berikan saja doa ketika Anda bertemu dengan seseorang.

2. Syukuri setiap pemberian yang Anda terima hari ini. Lho, bagaimana jika hari ini saya tidak menerima pemberian apa-apa? Salah, Anda pasti menerima sesuatu dari alam semesta. Mulai dari udara pagi yang cerah, sinar matahari yang hangat, sapaan tetangga yang ramah, bahkan teguran dari orang tidak dikenal, bertemu teman lama yang Anda rindukan, dan masih banyak lagi. Ya tentu lebih konkret lagi apabila tiba-tiba hari ini ada yang memberikan handphone baru atau iPod baru kepada Anda. Jelas Anda harus syukuri apa yg Anda terima.

3. Berkomitmenlah untuk selalu berbagi apa yang Anda sebetulnya bisa berikan setiap saat:

- Cinta. Mungkin Anda langsung tertawa. Ah, kalau cuma cinta saya sudah berikan setiap saat untuk keluarga saya. Mungkin Anda benar. Yang harus Anda ingat adalah, seperti kata Stephen Covey, Cinta adalah kata kerja, bukan kata benda. Artinya, harus di praktek-kan. Ya, kalau Anda sudah memiliki cinta untuk orang-orang terdekat Anda, praktek-kan. Berapa kali Anda dalam sehari memeluk dan mengusap kepala anak Anda? Dan mengucapkan bahwa Anda sayang anak Anda?

- Tawa. Ini bukan hal sepele. Tertawa adalah ekspresi kebahagiaan. Bantulah orang-orang di sekitar Anda mengekspresikan rasa bahagia melalui tertawa. Berapa kali dalam sehari Anda tertawa? Tahukan Anda bahwa seorang anak tertawa rata2 150 kali dalam sehari, dan orang dewasa hanya 15 kali dalam sehari. Bergembiralah, bagikan tawa di rumah Anda, jika tidak nanti anak Anda lebih menyukai Mas Thukul daripada Anda.

- Pengetahuan. Anda pasti tahu sesuatu labih baik dari seseorang. Mungkin Anda jago mengurus ikan Arwana, bagikan. Anda pintar dalam mengurus tanaman Aglonema? Bagikan. Anda pintar memasak, tulis resep dan bagikan. Bagikan pengetahuan Anda, karena pengetahuan adalah gift dari Yang Maha Kuasa.

Banyak contoh di dunia ini, dimana orang memberikan pengetahuan nya, dan menuai banyak sekali manfaat, termasuk dalam finansial. Gary Craig, penemu teknik Emotional Freedom Technic, memberikan ebook nya secara cuma-cuma. Azim Jamal, seorang penulis dan pembicara terkenal di Kanada, menyumbangkan 100% dari hasil penjulan buku nya “Power of Giving” untuk charity. Ya, 100%, bahkan semula buku nya bisa di download gratis dalam bentuk ebook, sebelum publishernya meminta Azim menghentikan.

Saya tutup catatan kali ini dengan sebuah cerita humor Sufi berikut ini:

Alkisah ada seorang Sufi yang sudah merasa teramat dekat dengan Tuhan nya. Suatu hari ketika sedang berjalan, Sang Sufi berpapasan dengan seorang yang sangat miskin. Tubuhnya kurus kering, tinggal tulang berbalut kulit yang dibungkus dengan kain compang-camping seadanya. Badan nya tergeletak lemas di pinggir jalan, bibirnya mengering, menandakan sudah lama si miskin tidak mendapat makan. Melihat penderitaan si miskin, Sang Sufi pun berteriak protes pada Tuhan nya: “Ya Tuhan, mengapa Engkau tidak lakukan sesuatu untuk orang ini !!“. Sesaat kemudian, terdengar jawaban: “Ya! Makanya Aku ciptakan kamu!“.

sumber : http://fauzirachmanto.blogspot.com

Sunday, January 16, 2011

Bill Gates dan Bersedekah

Kekuatan yang terkandung dari sedekah atau berbagi itu memang sudah dibuktikan oleh orang-orang sukses di dunia.Misalkan Bill Gates, sebagai orang terkaya di dunia (versi majalah Forbes), senantiasa berbagi (giving) melalui yayasan yang dikelolanya, Gates Foundation. Dimana Bill Gates sendiri sudah meyakini bahwa semakin banyak dia bersedekah (giving) kepada orang lain, maka dia pun akan semakin banyak menerima. Walaupun milyaran US Dollar yang dia sumbangkan untuk beberapa negara miskin dunia, akan tetapi hal tersebut tidak sedikitpun membuat Bill Gates menjadi orang termiskin di negaranya. Seperti ucapan Pak Guru Syahdan kepada anak-anak muridnya dalam film Laskar Pelangi, "banyak-banyaklah memberi, sebelum banyak menerima"

Saat ini pun, banyak sekali buku-buku bisnis dan motivasi yang bertemakan tentang berbagi. Beberapa judul buku bisnis terlaris, seperti The Go Giver karya Bob Burd dan John David Mann menceritakan tentang kekuatan berbagi. Bahwa sebelum kita mencapai kesuksesan yang kita inginkan, maka sifat berbagi harus menjadi perilaku yang dibiasakan terlebih dahulu. Ada hitungan Allah SWT yang tidak sama dengan hitungan manusia itu sendiri. Dan masih banyak lagi teori-teori bisnis dan motivasi yang saat ini sedang trend, mengajarkan kepada kita bahwa ada faktor kebiasaan berbagi yang menjadi salah satu kebiasaan seseorang dalam mencapai sejarah kesuksesannya.

Dalam ajaran Islam sendiri, sedekah memiliki ruang lingkup yang luas, karena seperti dijelaskan dalam hadist Al-Bukhari dari Jabir Ibnu Abdillah, bahwa setiap aktivitas yang mengandung nilai positif dalam pandangan Islam dapat disebut sebagai sedekah. Kullu Ma'rufin Sadaqatun (setiap yang baik (makruf) adalah sedekah), kurang lebih isinya seperti itu. Bahkan sebuah senyum yang tulus pun dapat bernilai sedekah. Dalam bentuk apapun, sedekah memang perbuatan yang mulia.

Adapun kekuatan seperti apa yang dimiliki dari sedekah itu, memang bukan kekuatan yang dapat diukur dan dibuktikan secara ilmiah. Setidaknya hingga saat ini. Karena adapun kekuatan dari sedekah itu sendiri hanya dapat dibuktikan dan dirasakan oleh orang-orang yang memang percaya dengan kekuatan sedekah itu sendiri. Ada sebuah kekuatan diluar kuasa manusia yang dapat menguatkan orang-orang tersebut untuk senantiasa mencapai kepuasan kemanusiaannya. Bagi orang-orang yang percaya adanya tuhan yang menciptakan alam semesta ini, mereka selalu yakin bahwa dengan sedekah (giving) kepada sesama manusia, maka tuhan pun akan menggerakkan hati manusia-manusia untuk kembali mengeluarkan "sedekah" kepada orang tersebut, dengan cara apapun.

Bahkan ada pula sebuah komunitas bisnis di Indonesia yang memiliki prinsip utama tentang berbagi. Tangan Di Atas (TDA) yang memiliki jargon "bersama menebar rahmat" telah menjadi sebuah komunitas bisnis yang besar, dengan banyaknya para pebisnis didalamnya, dimana mereka semua selalu membiasakan diri untuk selalu berbagi, bersama-sama menebar rahmat dengan cara apapun. Salah satu bentuk berbagi para anggota TDA yaitu dengan mengadakan acara santunan TDA yang biasa diadakan setiap tahun, dimana untuk tahun ini telah diadakan pada tanggal 13 September 2009 di Islamic Center, Bekasi. Dalam acara tersebut, telah terkumpul 500 bingkisan yang dibagikan kepada beberapa yayasan yatim piatu dan anak-anak. Selain itu pula, beberapa komunitas TDA di wilayah lain pun melakukan kegiatan yang sama.
Sedekah memang luar biasa. Apalagi di bulan Ramadhan seperti ini, yang diyakini bagi umat Islam memiliki keutamaan tersendiri, dimana dibulan ramadhan ini, setiap amal kebaikan akan dibalas oleh Allah SWT berlipat-lipat, bahkan hingga 700 kali lipat. Maka tidak heran bila dibulan Ramadhan ini banyak sekali acara-acara santunan yang dilakukan oleh beberapa orang. Selain balasan atas kebaikan bersedekah yang akan kita dapatkan dari Allah SWT., ada nilai kebaikan sosial yang kita dapatkan atas dikeluarkannya sedekah tersebut.

Rasa kepedulian sosial yang tinggi dan rasa berbagi bersama saudara kita yang kurang mampu, menjadi nilai sosial yang tercermin dalam sifat bersedekah tersebut. Dengan adanya kebiasaan bersedekah di lingkungan kita, maka setidaknya kesenjangan sosial di lingkungan kita dapat diminimalisir. Bila saja masyarakat Indonesia memiliki kesadaran dalam bersedekah, maka kemiskinan di Indonesia dapat cepat teratasi. Sehingga dengan begitu, penyakit masyarakat di sekitar kita dapat segera sembuh.

"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas dan Maha Mengetahui"(QS. Al-Baqarah: 261)

Penulis : Ust. Yusuf Mansyur

Friday, January 14, 2011

Mengeja Laba Usaha Kursus Baca Tulis

Orang tua sering khawatir kalau anaknya yang baru masuk sekolah dasar (SD) tak segera menguasai keterampilan membaca dan menulis. Alhasil, sebagian memilih menggenjot kemampuan ini dengan memasukkan ke lembaga kursus.

Yeni adalah salah satu yang melihat peluang bisnis dari kondisi ini. Sejak tahun 2003, Yeni mendirikan kursus Baca Tulis di Yogyakarta. Kursus ini memberikan jasa mengasah kemampuan membaca dan menulis anak dengan memberi stimulus berupa pembacaan dongeng dan berbagai lembar kerja. Target lembaga ini adalah anak-anak kelas 1 SD sampai kelas 2 SD.

Setelah cukup sukses dan melihat peluang lebih besar, sejak tahun 2006, Yeni lantas mengembangkan bisnis pendidikannya dengan konsep kemitraan.

Untuk menjadi mitra kursus Baca Tulis, Anda harus merogoh kocek sebesar Rp 20 juta. Dengan duit sebesar itu, mitra akan mendapatkan paket perdana senilai Rp 10 juta yang meliputi paket alat peraga, rak pajangan, perangkat administrasi, dan modul pembelajaran. Lalu, alat promosi seharga Rp 5 juta, dan biaya lisensi selama lima tahun seharga Rp 5 juta.

Total biaya tersebut juga sudah mencakup pelatihan pekerja maksimal tiga orang. Namun, biaya itu belum termasuk prasarana yang meliputi tempat kursus, meja, kursi, dan sebagainya.

Meski sudah membayar semua biaya tersebut, Anda belum dianggap sebagai mitra sampai lulus masa percobaan selama setahun. Pihak Yeni akan mengevaluasi langsung mitra yang meliputi jumlah murid dan sistem pembelajaran. "Jika tidak sesuai target, mitra dianggap gagal," ajar Yeni. Jika gagal, mitra hanya akan mendapat pengembalian biaya lisensi sebesar Rp 5 juta.

Sistem royalti

Pemasukan mitra dari bisnis ini berasal dari biaya pendaftaran yang berkisar Rp 150.000 sampai Rp 300.000 per siswa dan iuran bulanan yang berkisar Rp 120.000 sampai Rp 300.000 per siswa. "Besar biaya bervariasi, mitra bisa menentukan sendiri besaran biaya berdasarkan lokasi masing-masing," kata Yeni.

Lama proses belajar di lembaga kursus ini dua kali seminggu selama 75 menit setiap pertemuan. Agar pengajaran lebih maksimal, jumlah anak dibatasi hingga delapan orang per kelas.

Jika usaha sudah jalan, mitra wajib menyetor royalti dari sebagian pendapatan kursus tiap bulan. Besarnya bervariasi, tergantung komponen pendapatan. Misal, dari setiap biaya pendaftaran peserta, si mitra harus membayar royalti 50 persen ke pusat. Dari iuran bulanan peserta kursus, mitra harus membayar royalti 35 persen.

Dengan asumsi mitra mampu menggaet minimal enam siswa setiap bulan, Yeni memperkirakan mitra akan balik modal dalam satu tahun. Perhitungannya, dengan 72 peserta setahun dan biaya pendaftaran Rp 150.000, mitra sudah mengantongi Rp 5,4 juta setelah dikurangi royalti. Dari pendapatan bersih iuran bulanan per anak Rp 82.500 per bulan untuk 72 anak, mitra mendapat Rp 46,33 juta per tahun setelah dikurangi royalti. Setelah dikurangi gaji guru sebesar 20 persen dari biaya lainnya, mitra bisa balik modal dalam setahun.

Saat ini, kursus Baca Tulis telah memiliki 36 gerai yang tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan, dan Lampung. "Ada 23 cabang produktif. Sisanya masih salah kelola," ujar Yeni. Yang masuk kategori produktif adalah cabang yang bisa menggaet minimal 20 siswa per bulan dengan omzet Rp 10 juta-Rp 12 per bulan.

sumber : kontan.co.id

Mendadak Kaya Setelah Mengadopsi Anak Yatim Piatu

Dulu dia cuma seorang buruh pabrik dengan hasil yang pas-pasan. Suatu ketika datang seorang kerabat yang mengatakan ada seorang bayi yatim piatu yang butuh pertolongan. Walaupun dia juga punya seorang anak yang masih kecil dan untuk membelikan susu anaknya dia terkadang hutang, dia dan istrinya ikhlas mengadopsi bayi yatim piatu ini hanya karena Allah.

Dia tidak takut bayi itu akan mati kelaparan karena kemiskinan dia. Dia sangat yakin Allah tidak akan tinggal diam dengan keadaannya dan bayi yang dia adopsi. Akhirnya keyakinan yang besar akan pertolongan Allah itu terjawab. Allah memberi jalan rejeki dan menjadikan seorang buruh pabrik itu sebagai pengusaha sukses dengan kekayaan melimpah saat ini.

Saat saya berkunjung ke rumahnya pertama kali karena mengantar teman untuk keperluan bisnis, saya tidak percaya kalau dia dulu adalah seorang buruh pabrik. Rumahnya megah dan pabriknya juga sudah berskala nasional. Sewaktu saya tanya apa rahasia suksesnya, dia hanya menjawab tidak tahu. Mengapa dia menjawab tidak tahu? Karena semua rejeki itu datang benar-benar tanpa disangka-sangka.

Saat pertama kali membuka usaha pembuatan kue kering sebagai tambahan hidup karena anggota keluarganya bertambah (anak yatim piatu tadi), seakan keajaiban banyak terjadi pada bisnisnya. Tiba-tiba banyak datang pelanggan bahkan sampai dari luar pulau ke rumahnya dan memesan kue produksinya. Padahal dia tidak pernah beriklan.

Setelah itu banyak pihak bank dan perusahaan besar yang menawarkan pinjaman dan kerjasama bisnis dengannya. Semua datang dengan sendirinya tanpa beliau mencari-cari pinjaman atau peluang kerjasama itu. Hingga perusahaan yang semula hanya sebagai sambilan saja, kini berkembang sebagai perusahaan berskala nasional dengan omset yang besar.

“Mungkin karena saya ikhlas dan selalu berbagi mas”, itu jawaban terakhir yang terlontar dari pengusaha itu. Setiap hasil perusahaan yang dia peroleh, dia merasakan itu bukan hak dia. Makanya selalu disumbangkan untuk anak yatim, pembangunan masjid, pondok pesantren, dan para fakir miskin.

Dan satu hal yang tidak bisa dia lupakan adalah keajaiban setelah memberi pertolongan pada anak yatim piatu yang dia adopsi tersebut. Saat itulah beliau memberi wejangan pada kami tentang kekuatan doa anak yatim. Doa anak yatim (belum baligh) adalah doa yang langsung ditangkap oleh Allah. Doa anak yatim adalah doa tanpa penghalang dihadapan Allah. Allah akan langsung menjawab doa-doa anak yatim.

Saat pulang, saya mengucapkan terimakasih yang tulus pada beliau. Ilmu yang saya dapat hari itu sungguh berharga. Dan saat ini ilmu itu saya sharingkan untuk anda semua. Jangan lupakan untuk selalu berbagi dengan anak yatim, karena sebagian harga kita adalah hak mereka.

Semoga bermanfaat, sukses untuk anda…..

sumber : http://motivasi.petamalang.com

Saturday, January 01, 2011

Sedekah Ekstrem = Balasan Ekstrem

Saat kita melakukan sedekah secara ekstrem maka balasan yang akan kita terima pasti secara ekstrem juga. Bahkan terkadang balasan itu tidak masuk akal datangnya.

Sedekah ekstrem adalah sedekah DENGAN HARTA TERBAIK dan dengan keyakinan yang tinggi akan janji yang langsung diberikan Allah dalam Alqur’an. Pelaku sedekah ekstrem sangat yakin berapa pun harta yang dikeluarkan pasti akan dibalas LANGSUNG oleh Allah, sesuai dengan janji Allah di Alqur’an; yaitu kelipatan 10 sampai ratusan kali lipat.

Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 267
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari HASIL USAHAMU YANG BAIK-BAIK dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan JANGANLAH KAMU MEMILIH YANG BURUK-BURUK lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Ayat inilah yang ada hubungannya DENGAN SEDEKAH EKSTREM. Kita disuruh menyedekahkan harta kita yang terbaik. Kemudian kita juga dilarang memberikan sedekah kita dengan harta yang kita anggap remeh atau kita sendiri tidak membutuhkannya. Inilah dasar bagi para pelaku sedekah di artikel yang saya sebutkan di atas.

Allah adalah MAHA MENEPATI JANJI, dan apa yang tertulis di Alqur’an adalah apa yang langsung diserukan Allah kepada umatnya. Adalah sebuah kerugian besar jika kita tidak yakin akan perkataan langsung Allah tersebut. Coba anda baca dan renungkan apa yang langsung diserukan Allah tentang sedekah di bagian bawah ini:

Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 245
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), MAKA ALLAH MELIPAT GANDAKAN PEMBAYARAN KEPADANYA DENGAN LIPAT GANDA YANG BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

Dalam ayat ini Allah dengan jelas mengatakan akan melipat gandakan, DENGAN LIPAT GANDA YANG BANYAK bagi siapa saja yang gemar sedekah. Di akhir kalimat ditekankan bahwa hanya Allah-lah yang bisa melapangkan atau menyempitkan rejeki makhluk ciptaanNya.

Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 261
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Dalam ayat ini Allah secara jelas menyebut perhitungan matematis saat kita mengeluarkan hartanya untuk sedekah. Jika menurut perhitungan matematis itu berarti sedekah kita akan dibalas hingga 700 kali lipat! Di akhir ayat Allah menekankan akan membalas sedekah itu bagi siapa yang Dia kehendaki, jadi pasti ada dong yang tidak mendapatkan balasan Makanya kita perlu sedekah dengan ikhlas dan yakin akan janji Allah. Jangan setengah-setangah ya…..

Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 274
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Dalam ayat ini Allah menjanjikan bagi siapa saja yang mau bersedekah, Allah akan memeliharanya dari segala bentuk kekhawatiran dan segala bentuk kesedihan. Anda saat ini sedang punya masalah? Makanya ayo segera bersedekah…..

Alquran > Surah An Nisaa’> Ayat 114
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.

Nah ayat yang ini adalah untuk saya dan anda yang mau menebarkan semangat sedekah pada orang lain. Allah menjanjikan pahala yang besar bagi siapa yang mau mengajak sedekah orang lain. Makanya, silahkan share-kan artikel ini pada siapa saja deh, bisa di Facebook, Twiter, atau blog anda.

Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Amiin…..

sumber : motivasi.petamalang.com